Sejarah Panjang Busana Muslim di Indonesia, dari Selendang hingga Tenun


Aurafemi.com  - Tren pemakaian busana muslim di Indonesia telah mengalami evolusi signifikan seiring dengan perkembangan zaman dan pemahaman agama. Jika kita melihat sejarahnya, busana muslim di Indonesia memiliki perjalanan panjang dari sekadar kain tradisional hingga menjadi bagian dari industri fashion modern yang terus berkembang.

Pengaruh Budaya dan Agama dalam Evolusi Busana Muslim

Sejak zaman kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, pengaruh budaya dan agama sangat menentukan bentuk busana muslim di Indonesia. Kerajaan-kerajaan seperti Samudera Pasai, Demak, dan Mataram Islam membawa pengaruh kuat dalam penggunaan pakaian yang lebih tertutup dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Awalnya, perempuan mengenakan kebaya dan kain panjang dengan selendang yang digunakan sebagai penutup kepala, sementara laki-laki lebih banyak mengenakan baju koko dan sarung.

Menurut Dr. Anisa Rahayu, seorang peneliti budaya tekstil di Universitas Indonesia, busana muslim di Indonesia mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh tiga faktor utama: perubahan sosial, interaksi dengan budaya luar, dan industri fashion modern.

"Jika kita melihat perkembangan busana muslim di Indonesia, kita bisa melihat bahwa awalnya pakaian ini lebih dipengaruhi oleh budaya lokal, seperti kebaya dan sarung, dengan tambahan selendang sebagai penutup kepala. Namun, sejak tahun 1980-an dan 1990-an, tren global mulai masuk dan mempengaruhi gaya berbusana muslimah di Indonesia," ujar Dr. Anisa dalam wawancara dengan kami.

Awal Mula Tren Busana Muslim Modern

Penggunaan busana muslim mulai populer di Indonesia sejak tahun 1980-an, di mana muncul gerakan yang lebih aktif dalam mengenakan pakaian sesuai dengan syariat Islam. Pada tahun 1990-an, tren ini semakin berkembang dengan hadirnya lebih banyak desainer busana muslim yang menciptakan pakaian dengan potongan yang lebih modern namun tetap sopan.

Dilansir dari laman website Kementerian Perindustrian, busana muslimah mulai marak di tanah air sejak tahun 1990-an dan semakin booming lima tahun berikutnya. Sejak saat itu, makin banyak yang mulai melirik gaya busana muslimah. Pakaian tertutup ini tak hanya dikenakan oleh wanita dewasa tetapi juga mulai meluas ke kalangan remaja dan anak-anak.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Indonesian Fashion and Culture (2021) menemukan bahwa tren busana muslim di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh nilai religius tetapi juga oleh industri tekstil global. Studi ini menyebutkan bahwa masuknya brand fashion internasional dan maraknya media sosial mempercepat popularitas modest fashion di kalangan anak muda.

"Modest fashion telah menjadi bagian dari identitas baru bagi Muslimah Indonesia. Kita melihat banyak perubahan dari gaya sederhana seperti baju kurung dan sarung ke bentuk yang lebih modern seperti abaya, tunik, dan gamis dengan desain yang mengikuti tren global," kata Dr. Zulkifli Ramadhan, peneliti dari Pusat Studi Mode dan Budaya Islam.

Desainer Lokal dan Peranannya dalam Fashion Muslim

Munculnya ragam gaya dalam modest wear tak terlepas dari banyaknya desainer busana muslim berbakat yang mulai bermunculan. Desainer seperti Dian Pelangi dan Itang Yunasz menjadi pionir dalam memperkenalkan busana muslim dengan gaya modern yang tetap mempertahankan identitas keislaman.

Ragam motif batik dan tenun membuat desain karya desainer lokal memiliki ciri khas tersendiri, sehingga tak sulit menemukan pangsa pasar. Potongan baju yang panjang dan sopan, membuat busana muslim juga memiliki pangsa pasar tak hanya mereka yang beragama Islam tetapi juga masyarakat luas yang mencari busana elegan untuk acara resmi. Apalagi kini desainnya terus mengikuti perkembangan fashion dunia, dengan diadaptasikan melalui fashion item hijab, menyebabkan semakin luasnya jangkauan pasar busana muslimah tanah air.

Pengaruh Media Sosial dan Industri Fashion Global

Dalam dekade terakhir, media sosial memainkan peran penting dalam mengembangkan tren busana muslim di Indonesia. Influencer fashion muslimah di Instagram dan TikTok memperkenalkan berbagai gaya berpakaian yang kemudian menjadi tren di kalangan anak muda. Kolaborasi dengan brand internasional seperti H&M dan Uniqlo juga membuka peluang bagi modest fashion Indonesia untuk lebih dikenal di dunia.

Menurut laporan dari Global Islamic Economy Report, Indonesia menjadi salah satu pusat modest fashion terbesar di dunia dengan nilai industri yang terus meningkat setiap tahunnya. Berbagai event seperti Jakarta Muslim Fashion Week dan Indonesia Modest Fashion Week menjadi ajang bagi para desainer lokal untuk memamerkan karyanya di kancah global.

Perkembangan Busana Muslim di Masa Depan

Dengan semakin banyaknya inovasi dalam dunia fashion, perkembangan busana muslim di Indonesia diprediksi akan terus berkembang pesat. Konsep sustainable fashion juga mulai diterapkan oleh beberapa brand lokal yang ingin menciptakan busana muslim yang ramah lingkungan. Bahan-bahan organik dan proses produksi yang lebih etis menjadi perhatian utama dalam industri ini.

Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, variasi busana muslim semakin luas, dari busana kasual hingga busana formal untuk acara tertentu. Tidak hanya itu, pengaruh budaya lokal seperti batik dan tenun juga semakin sering diaplikasikan dalam desain busana muslim modern. Hal ini semakin mengukuhkan identitas busana muslim Indonesia di mata dunia.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan perkembangan busana muslim di Indonesia, Anda bisa membaca artikel lengkapnya di sejarah busana muslim di indonesia.

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru
- Advertisment -
- Advertisment -